Minggu, 11 November 2012

cerita ll part 4

Dia semakin kurus,.wajahnya tak lagi mengembang, tangannya begitu...begitu rapuh
peluh peluh penderitaan tersirat dimatanya...
Mata yg menatap lautan dgn pandangan hampa
dia sakit..aku tau itu
bkan hanya tubuhnya yg melemah tapi ternyata hatinya pun mulai goyah
ia hidup tapi tak hidup
aku melihatnya dr kejauhan
dr kehampaan

aku menghampirinya lagi,.. dan bertanya
"hari mulai gelap, tidak takutkah kau pada gelap?"
tanpa menoleh ia menjawab
"kenapa harus takut gelap kalau ada bnyak hal indah yg hanya bisa dilihat dalam gelap?"(*)
aku tertegun..
Begtu tegar anak ini,..
Begitu cintanya Tuhan pada anak ini sehngga ia menitipkan masalah yg rumit ini untuk perempuan kecil ini...
"aku tau tentang orang tuamu?"
"benarkah?"senyum langsung membuncah diwajahnya.
"tapi apakah kau akan mau mendngar kebenarannya?"jawabku ragu
"ya"ketenangan terpancar
"ibumu menitipkanmu ke tempat itu saat ia berkata tdk kuat mengurusmu. Dan ayahmu datang untuk menamaimu setelah itu pergi jauh. Hanya itu.mereka tak pernah kembali."tuturku menjelaskan
ia tersenyum
"syukurlah ternyata ibuku tdk membuang ku dia hanya merasa tdk kuat mengurusku.mungkn dia amat sakit dan ayahku mengakui aku hngga sudi memberiku nama.. Syukurlah.
Aku tau penantianku akan membuahkan hasil. Aku lega. Amat lega. Dan sekarang aku telah ikhlas meninggalkan dunia ini. Aku akan menemui Nya,. Dialah yg kucintai setiap saat,.. Dan yg mencitaiku setiap saat pula.. Terima ksh telah hdir dikehdupanku.."ucapnya tersenyum
air mataku menetes.. Mengapa ia bisa berfikiran semerti itu?aku tak mengerti jalan pikiran perempuan kecil ini dan memang aku tak pernah mengerti.
Setelah ia mengucpkan itu. Ia terjaga untuk slama2nya..
Slamat tinggal perempuan kecil,. Pergilah kalau memang itu tempat yg paling baik untukmu..pergilah, 

nabila al ghassanie
7 syawal 1431
*diambil dr buku winter in Tokyo(ilana tan hal 90)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar